RESPONSIBILITY ACCOUNTING AND REPORTING
Sistem akuntansi yang didesain dengan baik
tidak hanya menentukan biaya produk dan laba periodik secara akurat, tetapi
juga membantu manajer dalam mengendalikan biaya dan memperoleh laba. Supaya
efektif dan efisien sebagai suata mekanisme pengendalian, maka sistem akuntansi
sebaiknya didesain sedemikian rupa sehingga biaya yang terjadi sebagai akibat
dari setiap aktivitas dicatat dan dilaporkan kepada manajer yang bertanggung
jawab untuk aktivitas tersebut. Sistem
semacam itu, disebut akuntasi dan pelaporan tanggung jawab (responsibility accounting and
reporting).
A. Responsibility Accounting dan Pengendalian Biaya-
Pandangan Tradisional
Tujuan dari responsibility accounting and reporting ialah
untuk memberikan informasi kepada manajemen supaya dapat melakukan evaluasi
terhadap efisien dari penggunaan sumber daya yang ada, evaluasi yang dilakukan
oleh manajemen yaitu membandingkan antara budget dengan actual, jika terdapat perbedaan antara
keduanya maka akan timbul variance,
hal ini yang akan dijadikan dasar untuk dilaporkan kepada manajer atau atasan
yang kemudian akan digunakan sebagai dasar membuat keputusan atau melakukan
tindakan selanjutnya. Dalam
traditional view, cost control mengikuti
hasil evaluasi. Jadi jika hasil evaluasi menunjukan
penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan cost yang digunakan juga tidak efisien, maka harus dilakukan
identifikasi lebih mendalam apa sebab dan menentukan langkah selanjutnya yang
harus di ambil.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam suatu pengorganisasian
perusahaan, seorang manajer tidak boleh memiliki tugas/tanggung jawab yang sama
antar satu manajer dengan manajer yang lain, jika terdapat lebih dari satu
manajer mempunyai tanggung jawab yang sama untuk suatu tugas, maka akan terjadi
konfik yang akan menimbulkan tidak efisien dalam penyelesaian tugas tersebut.
Hal ini juga berlaku untuk suatu departemen, misal departemen produksi tidak
bisa mempunyai tanggung jawab atas penjualan barang (yang merupakan tanggung
jawab dari departemen penjualan/pemasaran) hal ini akan menyebabkan konflik
antar keduanya atau bahkan bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan Maka itu diperlukan suatu sistem akuntansi tanggungjawab
yang didesain berdasarkan struktur organisasi.
C.
MENENTUKAN SIAPA YANG MENGENDALIKAN BIAYA
Suatu entitas perusahaan
memiliki tujuan yaitu memperoleh profit yang
sebesar-besarnya, dengan cara memaksimalkan revenue
dengan penjualan dan menekan expense/cost dari perusahaan tersebut. dalam suatu perusahaan, orang
yang yang berhak mengatur cost ialah
pihak yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang sesuai dengan cost/expense yang bebankan terhadap
perusahaan. Misal
seorang manajer di departemen produksi, ia seharusnya melakukan pengendalian (control) cost yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi pada departemen produksi yaitu melakukan efisien dalam
melakukan produksi barang, begitu juga berlaku untuk departemen yang lain,
sehingga orang yang berhak melakukan pengendalian cost ialah orang yang memiliki tanggung jawab atau tugas atas suatu
departemen itu sendiri, jangan sampai departemen produksi memiliki control cost terhadap penjualan (yang
merupakan tanggung jawab atau tugas dari departemen produksi), hal tersebut
dapat menimbulkan konflik antar kedua departemen dan bisa mengakibatkan tidak
efisien dalam melakukan tugas yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian
terhadap perusahaan.
D.
PELAPORAN TANGGUNG
JAWAB
Sebuah
program yang mencakup semua manajemen operasi dimana divisi akuntansi, cost, atau budget menyediakan bantuan teknis dalam bentuk laporan pengendalian
secara periodik. Responsibility reporting
merupakan fase pelaporan dari responsibility
accounting. Tujuan dari Responsibility
reporting ialah untuk melakukan pengendalian biaya (control cost).
Menurut Traditional View, Responsibility reporting (laporan pertanggung
jawaban) memiliki dua tujuan utama, yaitu:
1. Untuk memotivasi
organisasi/orang didalam sebuah perusahaan supaya memberikan performa terbaik,
supaya dalam perusahaan dapat mencapai efisiensi terhadap penggunaan sumber
daya;
2. Untuk
melakukan identifikasi jika terdapat inefisiensi dalam penggunaan sumber daya
sehingga manajer dapat melakukan pengendalian dalam penggunaan cost.
E.
FUNDAMENTAL
CHARACTERISTICS OF RESPONSIBILITY REPORTS
1.
Report should fit the organization
chart;
Laporan seharusnya sesuai dengan struktur jabatan
masing-masing organisasi, misal untuk top
management maka laporan yang disampaikan merupakan plant view atas perusahaan.
2.
Report should be consistent in form and
content each time they are issued;
Laporan seharusnya bersifat konsisten dalam format dan isi
setiap kali diterbitkan. Perubahan hanya dilakukan bila alasannya kuat dan
disertai dengan penjelesan kepada perngguna.
3.
Report should be timely;
Laporan seharusnya tepat waktu, meskipun banyak inefisiensi yang akan
dilaporkan maka harus segera dilaporkan sehingga manajemen dapat melakukan
tindakan antisipasi atas kejadian tersebut. Informasi selalu mengalami
deterorit terhadap waktu, sehingga informasi yang tepat waktu sangatlah penting
dalam pengambilan keputusan.
4.
Report should be issued regularly to
enhance their usefulness;
Laporan seharusnya diterbitkan secara
teratur untuk meningkatkan kegunaannya. Sehingga manajer akan mengetahui kapan
laporan akan tersedia.
5.
Report should be easy to understand;
Laporan seharunsnya mudah dipahami. Jika
laopran tersebut memiliki terminologi akuntansi, sulit dipahami, maka informasi
penting akan selalu sulit untuk dikomunikasikan atau bisajadi akan timbul
miskomunikasi antara pembuat laporan dan pengguna.
6.
Report should convey sufficient but not
excessive detail;
Laporan
seharusnya ringkas namun tidak menghilangkan unsur detail, sehingga pengguna
tidak merasa berlebihan dalam memperoleh informasi, dikarenakan jika pengguna
memperoleh informasi yang berlebihan bisa membuat pengguna bingung dalam
mengambil keputusan atau melakukan tindakan atas suatu laporan.
7.
Report should compare actual and
budgeted cost/result;
Laporan seharusnya membandingkan antara
kejadian actual yang terjadi dengan anggaran yang telah disusun, sehingga bisa
dilakukan evaluasi atas keduanya.
8.
Report should be analytical;
Laporan seharusnya bersifat analitis,
sehingga atas laporan tersebut dapat dilakukan pemahaman atau penelitian lebih
mendalam oleh akuntan lainnya guna untuk membuat keputusan selanjutnya.
9.
Report for operating management should
be stated in physical units as well as in dollars.
Laporan untuk manajemen operasi seharunya
dilaporkan dalam unit fisik bukan dalam kurs mata uang, sehingga manajemen
operasi dapat memahami dengan mudah tanpa melakukan penelitian yang lebih
mendalam yang dapat menjadikan inefisiensi dalam melakukan tugas manajemen
operasi.
Komentar
Posting Komentar