COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS



COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS
A.     PENGERTIAN-PENGERTIAN
1.     By-Product
Produk yang nilainya relatif kecil yang dihasilkan bersamaan dengan produk lain yang nilainya lebih besar (main product). By-Product ini ada yang mempunyai nilai jual ada juga yang tidak.
Contoh: Pada industri pemotongan sapi, main product : potongan daging, by-product : jeroan
2.     Joint Product
Produk bersama baik main product atau by-product sebelum diolah lebih lanjut.Dimana ketika masih dalam proses yang sama, produk bersama masih terlihat sebagai satu produk yang sama.  Titik dimana joint product tersebut mulai diolah lebih lanjut disebut sebagai “split-off point”(titik pisah).
Contoh : Pada industri pemotongan sapi

3.     Joint Process
Proses gabungan dalam memproduksi dari awal sampai titik split-off  yang menghasilkan by-product / joint product.
4.     Joint Cost
Biaya yang timbul pada joint process. Terdiri dari DMC, DLC, Factory Overhead cost yang harus dialokasikan ke semua produk yang dihasilkan dari proses tersebut.
5.     Separable Cost
Cost yang diperlukan untuk pengolahan lebih lanjut.

A.     METODE COSTING BY-PRODUCT
Dikarenakan nilai by-product yang relatif kecil dibandingkan main product maka terdapat dua pendapat ahli tentang perlu atau tidaknya by-product mendapatkan alokasi joint cost atau tidak.
1.       By-product tidak perlu mendapat alokasi joint cost
a.     Nilai by-product sebesar gross revenue, disajikan sbb:
1.  Hasil Penjualan by-product dicatat sebagai other income
Sales (main product, 1000 unit @50)

50000
COGS


          Beginning inventory (100 unit @30)
3000

          Total Production cost (1000 unit @30)
30000

          COGAS
33000

          Ending Invetory (100 unit @30)
3000
30000
Gross Profit

20000
Marketing and administrative expense

10000
Operating income

10000
Other income : revenue from sales of by-product

1000
Income before income tax

11000
2.  Hasil Penjualan by-product dicatat penambah sales revenue
Sales (main product, 1000 unit @50 + revenue from sales of by-product 1000)

51000
COGS


          Beginning inventory (100 unit @30)
3000

          Total Production cost (1000 unit @30)
30000

          COGAS
33000

          Ending Invetory (100 unit @30)
3000
30000
Gross Profit

21000
Marketing and administrative expense

10000
Operating income

11000
3.  Hasil Penjualan by-product dicatat sebagai pengurang COGS
Sales (main product, 1000 unit @50)

50000
COGS


          Beginning inventory (100 unit @30)
3000

          Total Production cost (1000 unit @30)
30000

          COGAS
33000

          Ending Invetory (100 unit @30)
3000


30000

          Less : revenue from sales of by-product
1000
29000
Gross Profit

21000
Marketing and administrative expense

10000
Operating income

11000
4.  Hasil Penjualan by-product dicatat sebagai pengurang biaya produksi
Sales (main product,1000unit @50)


50000
COGS



   Beginning Inventory (100 unit @29)

2900

  Total production cost (1000unit @30)
30000


 Less: revenue from sales of by-product
1000


   Net production cost

29000

   COGAS

31900

   Ending Inventory (100unit @29)

2900
29000
Gross Profit


21000
Marketing and administrative expenses


10000
Operating Income


11000

b.     Nilai by-product sebesar Net Revenue
Gross Profit – cost after split-off point,biaya pemasaran, dan biaya administrasi.
Contoh : Ada produk dengan gross revenue : 1000, biaya setelah split off : 100, biaya pemasaran : 60, biaya adm. : 40. Maka net revenue = 1000-(100+60+40) =800
Untuk penyajian dengan nilai sebesar net revenue sama dengan gross revenue. Beberapa perusahaan menggunakan “by-product” untuk catat cost ( by-product di debit) dan revenue ( by-product di kredit ). Saldo akun by-product tunjukan net revenue by-product pada income statement.

2.       By-product mendapat alokasi joint cost
a.      Metode Replacement Cost
·  by-product mendapat alokasi joint cost sebesar biaya penggantinya/harga belinya
·  dipakai oleh perusahaan yang by-product dipakai untuk perusahaan sendiri
·  jadi terdapat divisi yg hasilin by-product untuk divisi lain
·  hal ini untuk pencegahan perusahaan membeli produk sejens dr perusahaan lain.

                                    
b.      Metode Market Value
Harga Jual – Estimasi operating profit - beban pemasaran - beban adm. - estimasi separable cost
·      Nilai by-product dikurangkan dari biaya produksi main product
·      Dinilai sebesar estimasi nilai by-product pada slit-off point
·      Ketika by-product selesai diproses, separable cost actual, alokasi marketing dan administrasi expense ditambahkan pada by-product. Dan hasil penjualan dapat dikreditkan pada by-product
·       Salso by-product disajikan seperti metode 1

A.     METODE ALOKASI JOINT COST KE JOINT COST
1.       Metode Market Value
a.       Joint Product Salable at split-off
Contoh : Joint cost = 120000
Produk
Unit produksi
Market value per unit at split-off
Total market value
Alokasi joint cost
A
20000
0,25
5000
*3750
B
15000
3
45000
33750
C
10000
3,5
35000
26250
D
15000
5
75000
56250
Total


160000
120000
*(5000/160000) x 120000
 Menghitung Gross Profit

total
A
B
C
D
Sales (unit)
52000
18000
12000
8000
14000
Ending Inventory
8000
2000
3000
2000
1000






Sales
138500
4500
36000
28000
70000
Production cost
120000
3750
33750
26250
56250
Less ending inventory
16125
*375
6750
5250
3750
COGS
103875
3375
27000
21000
52500
Gross Profit
34625
1125
9000
7000
17500
Gross profit percentage
25%
25%
25%
25%
25%
*3750/20000 x 2000
·     ketika Joint Product dapat dijual pada split-off point menghasilkan persentase gross profit yang sama untuk tiap-tiap produk sehingga secara keseluruhan gross profit juga sama.
b.       Joint Product Not Salable at split-off
·    Ketika joint produk tidak dapat dijual pada split-off maka akan menghasilkan persentase gross profit yang berbeda tiap produk
·    Dikarenakan perbedaan proporsi separable cost terhadap harga jual tiap-tiap joint product
·  Apabila perusahaan menghendaki joint product yang memerlukan proses lanjutan harus menghasilkan gross profit yang sama maka alokasi joint cost perlu dimodifikasi.
Ø   Total cost untuk tiap joint product dihtung dulu ultimate market value tiap joint product – gross profit(%gross profit x niali penjualan tip joint product )
Ø    Alokasi joint cost ( total cost – separable cost )



Sumber : PPT Cost Accounting 14th edition William k. Charter Oleh Kodirin Ak.,M.A.





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOH VARIANCE

LINEAR PROGRAMMING