LINEAR PROGRAMMING
I.
Definisi dan
Konsep Linear Progamming
Linear
Progamming
adalah suatu penggunaan persamaan garis lurus dalam rangka untuk menyelesaikan
permasalahan (solving problem) atas suatu hal di akuntansi biaya. Linear progamming pada hakikatnya sama
seperti Cost Behavior Analysis (CBA),
Cost-Volume-Profit Analysis (CVP),
dan Differential Cost Analysis (DCA)
yaitu sama-sama digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Making Decision). Linear progamming tidak
hanya digunakan di dalam akuntansi biaya, namun juga digunakan di
bidang-bidang studi
lainnya dimana dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan (Solving Problem).
Maksud dari problem sendiri terbagi menjadi dua, yaitu :
a. To Maximize, yaitu apa yang
dimaksimalkan dan bagaimana cara untuk memaksimalkannya. Di dalam Income
Statement yang dimaksimalkan (To Maximize) adalah Revenue, Profit (Full
Absorption Costing), dan Contribution Margin (Direct/Variable Costing).
b. To Minimize, yaitu apa yang
diminimalkan dan bagaimana cara untuk meminimalkannya. Di dalam Income
Statement yang diminimalkan (To Minimize) adalah Expense atau Cost yang telah
expired.
II.
Syarat-Syarat
Linear Progamming
Untuk dapat menggunakan metode
Linear Progamming, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu
sebagai berikut :
1. Hubungan antar Variable harus dapat
digambarkan di dalam persamaan garis lurus.
2. Biaya yang terlibat umumnya bersifat
variable.
Biaya tetap (Fixed Cost) mengkin saja dapat terlibat, akan
tetapi pada umunya biaya variabel (Variable Cost) yang digunakan dalam
memecahkan atau menyelesaikan suatu permasalahan (Solving Problem).
3. Kasus-kasus yang dapat di-solve, pasti mempunyai dua hal, yaitu :
a. Fungsi Tujuan (Objective Function);
b. Fungsi Pembatas (Constraint Function).
Dalam contraint
function (fungsi pembatas), yang dapat dikatakan menjadi suatu pembatas
adalah sumber daya (Resources).
Kasus-kasus yang dapat dipecahkan
dengan menggunakan Linear Programming
pasti hanya mempunyai dua variable
saja. Dalam metode Linear Progamming akan menggunakan sumbu kartesius. Jika
suatu kasus mempunyai lebih dari dua variable, maka menggunakan simplex method
dan tidak akan bisa menggunakan sumbu kartesius.
III.
Langkah-Langkah
yang harus dilakukan
Untuk dapat menggunakan metode
Linear Progamming, ada langkah-langkah yang harus diperhatikan dan dilakukan.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tentukanlah fungsi objektif
(Objective Function);
Fungsi ini menunjukkan apakah suatu kasus diminimalkan atau
dimaksimalkan.
2. Tentukan variable yang terlibat;
3. Tentukan batasan/constraint;
Yang termasuk dengan batasan adalah sumber daya (Resources).
4. Gambarkan semua fungsi pembatas (Constraint
Function) ke dalam satu sumbu kartesius yang bersamaan;
5. Tentukan feasible area dan corner
point;
Feasible area merupakan satu bidang yang berisi
kumpulan titik-titik yang mana semua titik-titik tersebut masuk ke dalam fungsi
pembatas (Constraint Function). Sehingga,
di luar daerah feasible area tidak masuk ke dalam fungsi pembatas (Constraint Function).
6. Lakukan uji terhadap setiap
masing-masing corner point ke dalam fungsi objektif ( objective function);
7. Buatlah keputusan yang berasal dari
tahapan-tahapan di atas.
EXAMPLES OF LINEAR
PROGAMMING
Maximization of
Contribution Margin
Contribution Margin (CM) sering digunakan dalam
pengukuran peforma dari suatu manajemen. Untuk memaksimalkan suatu keuntungan,
manajemen harus memaksimalkan Total Contribution Margin (CM). Linear
programming digunakan untuk memaksimalkan contribution margin.
Contoh : A machine shop makes two models of a product, standard
and deluxe. Each unit of the standard model requires 2 hours of grinding and 4
hours of polishing. Each unit of deluxe model requires 5 hours of grinding and
2 hours of polishing. The manufacturer has three grinders and two polishers, so
each 40-hour work week provides 120 hours of grinding capacity and 80 hours of
polishing capacity. The standard model sells for $9 and the deluxe for $12.
Variable costs of making and selling one unit tital $6 and $8 for the standard
and deluxe models, respectively. Consequently, the amounts of CM from making
and selling a standard unit and a deluxe unit are $3 and $4, respectively.
Demand fro each product exceeds the company’s total capacity. To maximize total
CM, management must decide how many units of each model to produce with the
present capacity.
Dari informasi di atas didapatkan :
|
Grinding Time (in
hours)
|
Polishing Time (in
hours)
|
Sales Price
|
Variable Cost
|
Contribution Margin
|
Standard Model
|
2
|
4
|
$9
|
$6
|
$3
|
Deluxe Model
|
5
|
2
|
$12
|
$8
|
$4
|
Plant Capacity
|
120
|
80
|
|
|
|
Solutions
Untuk memaksimalkan total CM, manajemen harus
menentukan berapa banyak unit masing-masing produk yang harus diproduksi. untuk
dapat menentukannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Tentukan fungsi objektif
Fungsi objektifnya adalah untuk
memaksimalkan (to maximize) contribution margin.
CM = 3Qs +
4Qd
2.
Tentukan variable yang terlibat
·
Produk Standard = X
·
Produk Deluxe = Y
3.
Tentukan fungsi pembatas/constraint
§ Batasan Grinding
2X + 5Y ≤ 120
§ Batasan Polishing
4X + 2Y ≤ 80
§ Non Negativity
Constraint
X ≥ 0
Y ≥ 0
4.
Gambarkan dalam sumbu kartesius
Linear Progamming
Model
To Maximize CM => 3X + 4Y
Subject to : 2X + 5Y ≤ 120
4X + 2Y ≤ 80
X ≥ 0
Y ≥ 0
Ø 2X + 5Y ≤ 120
X = 0, Y = 24 (0,24)
Y = 0, X = 60 (60,0)
Ø 4X + 2Y ≤ 80
Ø X = 0, Y = 40 (0,40)
Ø Y = 0, X = 20 (20,0)
1.
Tentukan feasible area dan corner point
Feasible area : OABC
Corner Point :
O
= (0,0)
A
= (0,24)
B
= (10,20)
C
= (20,0)
Titik B
2X + 5Y = 120 x2 4X + 10Y = 240
4X + 2Y = 80 x1
4X + 2Y = 80
8Y = 160
Y = 20
2X + 5Y
= 120
2X + 5(20) = 100
X = 10
(10,20)
2.
Uji corner point
O
(0,0) => CM = (3x0) +
(4x0) = 0
A
(0,24) => CM = (3x0) +
(4x24) = 96
B (10,20) => CM = (3x10) + (4x20) = 110
C
(20,0) => CM = (3x20) +
(4x0) = 60
3.
Making decision
Perusahaan sebaiknya memproduksi 10 unit
produk standard dan 20 unit produk deluxe untuk memaksimalkan total
contribution marginnya. Kombinasi ini diproduksi selama satu minggu.
Minimization of Cost
Selain digunakan untuk memaksimalkan
contribution margin (CM), linear
progamming juga dapat digunakan untuk meminimalkan cost.
Contoh : A pharmaceutical firm is planning to produce exactly
40 gallons of a mixture in which the two ingredients, x and y, cost $8 per
gallon and $15 per gallon, respectively. No more than 12 gallons of x can be
used, though, and to ensure quality at least 10 gallons of y must be used. The
firm wants to minimize cost.
Solutions
1.
Tentukan fungsi objektif
Fungsi objektifnya adalah untuk
meminimalkan (to minimize) cost.
Cost = 8x + 15y
2.
Tentukan variable yang terlibat
Two ingredients = x and y
3.
Tentukan fungsi pembatas/constraint
·
Ingredients
x + y = 40
·
Nonnegativity Constraint
x ≤ 12
y ≥ 10
4.
Gambarkan dalam sumbu kartesius
Linear Progamming
Model
To Minimize Cost => 8x
+ 15y
Subject to : x + y = 40
x ≤ 12
y ≥ 10
Ø x + y = 40
x = 0, y = 40 (0,40)
y = 0, x = 40 (40,0)
Dari titik-titik tersebut dapat
digambarkan :
1.
Tentukan feasible area dan corner point
Feasible Area : AB
Corner Point :
A = (0,40)
B = (12,28)
Titik
B
Ø x + y = 40
x = 12
y = 28
(12,28)
2.
Uji corner point
A
(0,40) => Cost = (8x0) +
(15x40) = 600
B (12,28) => Cost = (8x12) + (15x28) = 516
3.
Making decision
Untuk meminimalkan cost (to minimize),
perusahaan sebaiknya menggunakan 12 galon x dan 28 galon y yang menghasilkan
biaya sebesar $516.
Komentar
Posting Komentar